Pages

Tuesday 27 January 2015

[Highly Recommended Manga] MONSTER - Urasawa Naoki

Once upon a time, in a land far away, there lived a nameless monster.
The monster was dying to have a name.
So, the monster made up his mind and set out on a journey to look for one.
But the world was such a very large place, so the monster split in two, and went on separate journeys.
One, went east.
The other, headed west.
The one who went east came upon a village.
There was a blacksmith who lived at the village’s entrance.
"Mr. Blacksmith, please give me your name!" said the monster.
"I can’t give you my name," replied the blacksmith.
"If you give me your name, I’ll go inside you and make you strong," said the monster.
"Really?" said the blacksmith. "If you’ll make me stronger, I’ll give you my name."
The monster went into the blacksmith.
And so, the monster became Otto the blacksmith.
Otto was the strongest man in town.
But then one day, he said, “Look at me! Look at me! The monster inside of me, is getting bigger!”
Munch munch, chomp chomp, gobble gobble, gulp.
The hungry monster ate up Otto from the inside out.
Once again, he was a monster without a name.
Next, he went into Hans the shoemaker.
However… munch munch, chomp chomp, gobble gobble, gulp.
Once again, he went back to being a monster without a name.
Then, he became Tomas the hunter.
But soon… munch munch, chomp chomp, gobble gobble, gulp.
Back he went, to being a monster without a name.
The monster next went to a castle to look for a nice name.
He came upon a very sick boy who lived in that castle.
"If you give me your name, I’ll make you strong," said the monster.
The boy replied, “If you can make me healthy and strong, I will give you my name.”
So the monster jumped right into the boy.
And the boy become full of vigor. The king was overjoyed.
He announced, “The prince is healthy, the prince is strong!”
The monster became quite fond of the boy’s name.
He was also while pleased with his royal life in the castle.
So he controlled himself no matter how ravenous his appetite became.
Day after day, despite his growing hunger, the monster stayed put inside the boy.
But finally, the hunger just became too great…
"Look at me! Look at me!" said the boy. "The monster inside of me has gotten this big!"
The boy devoured the king and all his servants.
Munch munch, chomp chomp, gobble gobble, gulp.
The castle was lonely now with everyone gone, so the boy left on a journey.
He walked and walked for days, and then one day, the boy came upon the monster who’d gone west.
"I have a name!" said the boy. "And it’s such a wonderful one at that."
But the monster who went west replied, “Who needs a name? I’m perfectly happy without one. After all, that’s what we are; nameless monsters.”
The boy ate up the monster who went west.
At last he had found a name, but there was no longer anyone to call him by it.
Such a shame, because Johan, was such a wonderful name.
~The Nameless Monster~


Dan akhirnya gw dapet ngelengkapin komik ini dengan harga wajar yaaaay! :D . di pasaran harganya coeg sekaleee udah gila-gilaan mahal karena ini termasuk komik langka. yah, walaupun yang punya gw ada 2 buku yang kondisinya nggak terlalu bagus hehehe
*curcol gajes

Monster, (モンスタ  , atau yang sering disebut Urasawa Naoki’s Monster di jagat Emrik sono) merupakan sebuah manga hasil dari sebuah “brainchild” nya Urasawa Naoki dan tamat di volume 18. Secara garis besarnya, manga ini bercerita tentang  Kenzou Tenma, seorang dokter ahli bedah yang berasal dari Jepang dan tinggal di Jerman yang hidupnya mengalami kekacauan setelah dia  terlibat dengan Johan Liebert, salah satu mantan pasiennya yang ternyata seorang psikopat berbahaya. Sebelum gw bahas lebih lanjut, hati-hati, mungkin review gw kali ini mengandung spoiler. Tapi sebisa mungkin hal-hal yang mindblowing nggak gw tulis di sini, karena bisa mengurangi keasyikkan bagi yang belum membaca komik monster ini.


Pada tahun 1986, seorang dokter ahli bedah yang jenius, Kenzou Tenma, bekerja di Jerman, diperintahkan untuk menyelamatkan nyawa “orang penting” daripada menyelamatkan seorang buruh Turki, padahal buruh Turki yang terlebih dahulu datang ke rumah sakit. Di kesempatan selanjutnya, Tenma lebih memilih menyelematkan orang yang terlebih dahulu datang ke rumah sakit, jadi Tenma lebih memilih menyelamatkan seorang anak kecil yang kepalanya tertembak (yang datang bersama adik kembar perempuannya yang mengalami shock berat) , daripada menyelamatkan seorang wali kota. Saat walikota tersebut meninggal, mulai saat itu lah hidup Tenma hancur.  Pertunangannya dengan seorang putri dari kepala rumah sakit tempatnya bekerja telah berakhir, dan mantan calon bapak mertuanya mengatakan kepada Tenma, bahwa karir Tenma tidak akan pernah “menanjak” di rumah sakit tersebut. Kemudian terjadi peristiwa kepala rumah sakit tersebut dan dua dokter paling berpengaruh yang kerja di situ telah dibunuh, anak kecil yang diselamatkan Tenma dan saudara kembarnya menghilang, dan kehidupan terus berjalan seperti biasanya.


9 tahun kemudian, karir Tenma di rumah sakit sudah stabil kembali, tapi pasiennya ditembak di depan matanya oleh mantan pasiennya yaitu seorang anak kecil yang 9 tahun lalu tertembak dan diselamatkan Tenma yang bernama Johan Liebert *kalo di versi Jepangnya Johan Liebhart, tapi gw ngikut yang versi terbitan MnC  aja dah haha* . Yang membuat Tenma sadar, Johan mungkin tidaklah se-innocent tampangnya. Kemudian karena apesnya, serangkaian pembunuhan berantai yang terjadi di Jerman seakan-akan dibuat bahwa Tenma lah pelakunya. Tenma mencari data tentang Johan, untuk membuktikan bahwa Tenma tidak bersalah, tapi semakin Tenma mengetahui hal-hal tentang Johan, semakin dia menyadari bahwa jika 9 tahun lalu dia tidak menyelamatkan anak tersebut , mungkin pembunuhan berantai yang terjadi di sekitarnya tidak akan terjadi. Di sisi lain, Anna Liebert , saudara kembar Johan, mengalami amnesia dan Johan yang semula ingin “menjemputnya” , malah jadi membuat Anna ingin membunuh kakaknya itu. Apa tujuan Johan melakukan semua ini? Mau tidak mau, Tenma lah yang harus menemukan jawabannya. Baca aja deh komiknya. Ciyus, bagi penggemar thriller dan horror, nggak akan nyesel deh pokoknya.

Story : 9,5/10
Beneran mindblowing, complex dan multi layered story. Bisa dibilang, dibalik cerita masih ada cerita. komik ini juga masuk ke genre pholitical-thriller , di situ diceritakan juga pejabat negara mengadakan percobaan kepada anak-anak di suatu panti asuhan. Nggak akan nyangka bahwa buku bergambar seperti nameless monster yang menyeramkan itu juga merupakan petunjuk. Di awal-awal mungkin kita akan menyangka bahwa judul manga Monster tersebut lebih menunjuk ke Johan. Tapi kita kemudian akan menyadari, Monster di situ maksudnya adalah sisi gelap . Bahwa setiap manusia dan setiap karakter di manga tersebut mempunyai monsternya masing-masing. Dan Johan berhasil “membangkitkan” sisi monster beberapa karakter di manga tersebut, bahkan dia bisa membunuh seseorang hanya dengan ucapan tanpa perlu mengotori tangannya sama sekali.

Art : 8.5/10
Emang sih nggak terlalu wah atau gimana. Tapi background, wajah, bentuk badan dsb baguuusss. Walau banyak karakter bersilewaran di komik ini, kita bakal sadar, ini karakter si A, B, C dll. Lihat aja sendiri, gimana art nya


Setting : 8.5/10
Settingnya sendiri di Jerman dan Cheko abad 20, nyaris perfect sih. Cuman ada 2 hal yang bikin gw agak kurang sreg:
-      Orang Jerman aslinya nggak sampe se-friendly begitu sama orang yang baru dikenal. Kalo sekedar menyapa “hallo” dan berbasa-basi ke orang yang nggak dikenal sih iya, tapi kalo di komik ini, rasanya baru kenal tapi langsung akrab dan bercerita segala macem
-      Di Jerman, menunjuk dengan jari ke dahi sendiri sama aja kayak penghinaan
Btw CMIIW ya orang Indo yang pernah atau masih jadi WNA di Jerman. Soalnya dulu pernah tinggal di sono dan denger soal manner/body language nunjuk di dahi itu sih wwwww barangkali gw salah


Characters : 10/10
Mungkin aneh gw kasih rate segini. Tapi bener lho, ini yang paling gw suka dari monster. character development nya baguuuss banget. Misalnya, kayak Eva (mantan tunangan Tenma) yang kelihatannya emang jahat banget, tapi dia berusaha memperbaiki ritme hidupnya setelah kehilangan seseorang. Atau Anna, yang memiliki rahasia dan sisi gelap dia sendiri, seiring dengan perjalanannya, bagaimana Anna “menjinakkan” monsternya sendiri. Bahkan seorang Johan, mastermind di komik ini yang bisa membunuh orang tanpa emosi pun, mempunyai hal yang dia takuti  *anehnya, orang-orang baca komik ini pada bersimpati ke Tenma, gw justru lebih bersimpati ke Johan. Bahkan dia termasuk salah satu karakter favorit gw di dunia fiksi hahaha*


Enjoyment : 9/10
Bagi penggemar thriller, horror dan psychological pastinya nih komik merupakan masuk kategori must read. Selalu penasaran untuk membaca apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan saat kalian selesai membaca komik ini sampe tamat, mungkin kalian akan merenung tentang moral value yang kalian dapat dari komik ini

Overall : 9/10

Baguuusss deh pokoknya. Gw udah kehilangan kata-kata mau ngetik apalagi wkwkwkwk daritadi udah khawatir takut keceplosan kasih spoiler. Walaupun cerita utamanya adalah “pertarungan” antara 2 karakter utamanya yaitu Tenma dan Johan, di komik monster ini kita bisa melihat characters di dalamnya, bahwa walaupun manusia mempunyai monsternya masing-masing, mereka berhak untuk berbahagia tanpa harus merampas kebahagiaan orang lain.

Thursday 27 November 2014

Kumpulan Cerita yang Bila Diselidiki Maknanya Akan Menjadi Sangat Mengerikan (part 2)

Sama seperti yang terdahulu, baca baik-baik cerita di bawah ini, dan temukan maksud yang sebenarnya dari cerita-cerita tersebut. Rasakan kengerian dan ketakutannya hahaha.
Credit to: sayaininderworld, okaruto, urbanlejen dan mengakubackpacker.
Beberapa merupakan saduran n terjemahan, beberapa gw copas, males ngetik translate wkwkwk.

BTW ini adalah lanjutan dari yang dulu. Cerita yang chapter pertama cerita 1-43, bisa dilihat di mari


Cerita #44
Aku: Uuugh! Pertama kalinya aku mengalami sakit kepala se-sakit ini
Teman: Aku rasa lebih baik kamu segera tidur? Kau tampak pucat sekali seperti orang yang mau mati
Aku:  yah, aku juga berpikir lebih baik jika aku tidur
Teman : ingin pulang? Toh rumahmu letaknya tidak jauh dari sini. Cepat tidur, dan hati-hati! Akhir-akhir ini flu sedang mewabah di lingkungan kita
Aku: ya, aku akan lebih berhati-hati
Teman: kamu jangan lupa minum obat
Aku : iya,iya
Teman: mati hanya gara-gara flu , ada juga kasus seperti itu, kamu tahu? Mau kamu mati konyol gara-gara flu?
Aku: haha, thanks atas nasehatnya
Teman : Sekarang cepat pulang lalu tidur. Bye
Aku : jangan cemaskan aku. Bye

Beberapa saat kemudian, aku menyadarinya.
Dan sejak saat itu, aku tidak pernah berbicara lagi dengan temanku tersebut

Maksud cerita ini adalah. . . .
“pertama kalinya aku. . .“ PERTAMA. Coba kalian baca lagi kata PERTAMA di masing-masing kalimat PERTAMA dialog yang diucapkan oleh teman si Aku.
Aku rasa lebih baik kamu tiduran
Ingin  pulang?
Kamu  jangan lupa minum obat
Mati  hanya gara-gara flu , ada juga kasus seperti itu, kamu tahu?
Sekarang cepat pulang lalu tidur
*kalo di versi englishnya, pesan tersembunyinya berbunyi “ want your die now“ yang ini emang sebagian besar gw edit sendiri dan seenak udel mengubah text aslinya, sorry :p

Cerita #45
Ada cerita menakutkan yang beredar di sekolah SD ku. Di ruang Lab IPA, ada patung anatomi manusia untuk pembelajaran, bentuknya yang setengah sebelah kanan seperti patung manusia biasa, dan setengah lainnya tanpa kulit, jadi kita bisa melihat bagian tubuh seperti otot, pembuluh darah, organ dalam dan lain sebagainya. Kamu mengerti arah ceritaku ke mana? Pada malam hari, model anatomi tersebut menurut desas-desus dapat bergerak sendiri dan berbicara layaknya manusia yang masih hidup!

Suatu malam di saat musim panas, aku dan dua orang temanku memberanikan diri untuk mengecek, apakah cerita seram itu benar atau tidak. Sebagai bukti bahwa jika kami sudah mengecek model anatomi tersebut, kami masing-masing harus menempelkan sebuah sticker di kepala patung tersebut.
Aku kebagian menjadi orang pertama yang harus mengeceknya. Sebelumnya, kami sudah mencuri kunci ruang Lab IPA tersebut, jadi dengan mudah aku membuka ruangan tersebut dan setelah aku mengumpulkan keberanianku , aku segera masuk.

“bagaimana jika model tersebut ternyata memang bisa bicara.  . . . ?“
Aku ketakutan, jadi aku mendekati model anatomi tersebut sambil menutup mataku sendiri. Setelah menyadari jaraknya sudah semakin dekat tetap saja menakutkan, aku membuka mataku. Tepat di depan mataku, terdapat wajah model anatomi tersebut yang tanpa ekspresi dan sangat putih pucat.
“Aaaaarrrgghh“ aku menjerit sekeras-kerasnya karena kaget. Tapi setelah aku lihat-lihat lagi, ternyata itu sama sekali tidak menakutkan.
“tuh benar kan? Cuma patung ini, sama aja kayak boneka“ setelah itu aku menempelkan sticker di kepala model tersebut.
Aku keluar meninggalkan sekolah dengan selamat, dan kedua temanku juga kembali dengan selamat . intinya, tidak ada kejadian apa-apa di Lab IPA tersebut

Maksud cerita ini adalah. . .
Di awal sudah ditulis, anatomi tersebut bentuknya yang setengah sebelah kanan seperti patung manusia biasa, dan setengah laginya tanpa kulit, jadi nggak mungkin ada wajahnya utuh apalagi tampak putih pucat. Terus, yang si Aku lihat itu bisa jadi orang lain, atau mungkin hantu :p


Cerita #46
Aku sedang menonton berita,  dan tiba-tiba rumah temanku tampak di layar TV ku. Aku dengarkan dan aku tonton dengan seksama, menunggu, ingin tahu ada kejadian apa di rumah temanku tersebut. Rupanya telah ditemukan mayat seorang gadis dikubur di di dalam rumah tersebut. Aku segera menelpon temanku karena ingin tahu secara detil, tapi sayangnya dia sudah lama tidak tinggal di rumah itu lagi.

”kamu tahu? Katanya mereka menemukan mayat di rumahmu yang dulu itu“
“apa?!!“ mendengar suaranya, aku tahu, tampaknya dia ketakutan “tidak mungkin!“
“yang menemukan mayatnya adalah pemilik baru yang saat itu akan merenovasi rumah tersebut“
“sial, itu sangat menakutkan“ suaranya masih ketakutan
“iya kan? Maksudku, siapa sih yang tega membunuh seseorang dan malah menguburnya di rumah orang lain?“ aku teringat, entah sudah berapa kali aku sering mengunjungi rumah temanku itu? Mengingat hal tersebut, membuat aku bergidik ngeri

“aku merasa kasihan terhadap kejadian yang menimpa gadis tersebut, tapi sungguh aku sama sekali tidak menyadarinya ketika aku masih tinggal di rumah itu. . .”  katanya lagi.
“ya, kurasa kau benar, kawan”, aku sendiri tidak pernah mendengar cerita aneh ketika dulu aku mengunjungi rumah kawanku itu
“membuatku takut saja. . .” Dia mengatakannya dengan suara menggumam kecil. “hanya dengan membayangkannya saja, sudah membuatku sangat ketakutan”
Aku setuju dengannya. Coba pikir, jika aku yang ada di posisi dia, maksudku jika ada seseorang yang mengubur mayat di dinding rumahku sendiri, membuatku tersudut dan dicurigai.  aku rasa kasus ini pun akan selalu membuat temanku mengalami tekanan mental untuk beberapa waktu yang lama

Maksud cerita ini adalah. . . .
“aku merasa kasihan terhadap kejadian yang menimpa gadis tersebut”
Coba baca lagi. Dari awal, si “Aku” nggak pernah mention kalau mayat yang dikubur di rumah temannya itu berjenis kelamin perempuan. Tau dari mana dia jenis kelamin mayat tersebut padahal dia baru mendengar beritanya dari si “Aku”, kecuali jika dia adalah pembunuhnya sendiri

#Cerita 47
Aku sedang dalam perjalanan bisnis dengan sesama rekan kerjaku. Kami menginap di hotel yang sama, jadi kami mengobrol lama kesana-kemari. Rekan kerjaku selalu berusaha untuk menakut-nakutiku, bahwa hotel tersebut angker dan jika malam telah tiba, ada ‘sesuatu’  yang menyeramkan yang akan mendatangi kamarku. Yah, jika boleh jujur, sebenarnya aku memang agak takut ketika aku kembali ke kamarku sendiri untuk tidur. Dan sebisa mungkin, aku menutup seluruh badanku dengan selimut karena aku takut, aku tidak mau melihat dan mendengar barangkali ada yang menyeramkan di sekitarku. Kamu tahulah bagaimana rasanya.

Seperti yang sudah aku duga, di saat tengah malam tiba, aku mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku. Aku mengira itu adalah karyawan atau staff hotel tersebut, jadi aku menyahutnya dengan ucapan keras “siapa itu?” . dan tidak ada seorangpun yang membalas sahutanku itu, tapi anehnya, ketukan di pintu kamarku itu berlanjut seterusnya semalaman. Ketika matahari mulai terbit, ketukan aneh itu berhenti dengan sendirinya. Cepat-cepat aku berganti pakaian dan keluar dari kamar tempatku menginap di hotel itu. Bahkan aku check-out dari hotel tersebut tanpa sempat sarapan sama sekali, karena aku sudah tidak mau berlama-lama di tempat itu.

Saat perjalanan bisnisku sudah berakhir dan aku kembali ke rumahku, aku memberi tahu tentang ketukan aneh di pintu kamar tempat hotel aku menginap  itu kepada rekan kerjaku. Dengan senyum puas dia mengatakan, dia tahu bahwa itu pasti akan terjadi, karena beberapa waktu yang lalu, dulu di hotel tersebut pernah terjadi kebakaran. Kebanyakan orang berhasil keluar, tapi ada beberapa orang yang terjebak di dalam kebakaran itu. Akhirnya, orang-orang yang tidak tertolong, terjebak dan terkunci di kamar mereka meninggal perlahan-lahan karena luka bakar dan sesak nafas menghirup asap. Yang mengetuk pintu itu adalah hantu penasaran dari orang-orang yang tidak tertolong dari peristiwa kebakaran itu, dan masih suka muncul di hotel tersebut.

Sial! Mendengar cerita rekan kerjaku itu, membuat aku lega, untung aku tidak membuka pintu kamar waktu itu. Entah apa yang akan terjadi jika aku membukanya ?

Maksud cerita ini adalah. . . .
Kata rekan kerjanya, korban kebakaran tersebut terjebak dan terkunci di kamar mereka, bukan di koridor. Jadi artinya, si hantu bukan mengetuk pintu dari luar, justru hantunya mengetuk, berusaha untuk keluar dari dalam kamar si “aku“ =)))

#Cerita 48
Aku rasa, aku harus bergegas untuk pergi. Aku baru menyadarinya, waktu sudah menunjukkan lewat petang hari. Sial! Aku bahkan belum cuci muka. Sebenarnya aku tidak ingin cuci muka lagi, tapi mau tidak mau harus. . . bah!
Aku memutar keran air dan mencipratkan airnya ke seluruh wajahku dan membasuhnya. aku mengambil sabun dan mengoleskannya ke wajah lalu mengusapnya dengan lembut sampai busanya memenuhi wajahku dan memijat kulit wajahku.

Suara air yang jatuh ke wastafel dan saluran pembuangan menggema di kamar mandiku itu. Ah, mungkin aku telah membiarkan keran airnya terlalu lama menyala, aku rasa lebih baik secepatnya aku membersihkan sisa sabun yang ada di wajahku.
Tanganku berusaha mengumpulkan air yang keluar dari keran. haaa?? Lho kok? Di mana airnya ? aku gelagapan karena mau tak mau mataku kupejamkan agar tidak terasa pedih saat cuci muka, tapi tanganku tidak dapat menyentuh airnya padahal sudah aku coba berkali-kali.

Ah, ini dia kerannya. Aku memutar kerannya dan air pun mulai keluar.
Cepat-cepat kubasuh wajahku, akhirnya bersih juga seluruhnya dari sabun. Ku-lap wajahku dengan handuk agar kering.
Sial! Aku terlalu takut untuk melihat ke cermin. Aku bahkan belum bercukur.
Tapi aku bergegas segera meninggalkan rumah.

Maksud cerita ini adalah. . .
Di awal cerita, air kerannya masih menyala saat “Aku”  mencuci wajahnya dengan sabun. Tapi kemudian, air kerannya tidak menyala saat “Aku” akan membasuh wajahnya agar bersih dari sabun. Jadi, si “Aku” ketakutan karena jika dia melihat cermin, dia akan melihat orang atau mungkin hantu yang sudah menutup kerannya

#Cerita 49
Ada dua orang gadis yang merupakan sahabat dan usia mereka sekitar dua puluhan tahun. Karena keduanya masih lajang, mereka memutuskan untuk berlibur bersama. Mereka kemudian membeli tiket ke Jerman dan memilih untuk mengunjungi kota Dresden, salah satu kota yang ada di sana.
Pada hari pertama liburan, kedua gadis ini berjalan-jalan di sekitar Altsatdt (Kota Tua) Dresden untuk mengetahui sejarah kota itu dan mengunjungi beberapa tempat yang biasa dikunjungi para turis. Salah satu dari gadis itu bisa berbahasa Jerman, jadi dia selalu menjadi penerjemah bagi temannya, memberitahukan arti dari tanda-tanda dan nama-nama tempat yang dilihatnya.

Sore itu, ketika mereka dalam perjalanan pulang ke hotel mereka, keduanya melewati daerah Neustadt (Kota Baru). Saat menyusuri jalanan yang ada di sana, salah satu dari kedua gadis itu melihat sebuah pemakaman tua di dekatnya dan menanyakan temannya bagaimana jika mereka masuk ke dalamnya sebentar untuk melihat-lihat.
Tanda yang terpampang di gerbang pemakaman itu tertulis “Alter Judischer Friedhof” (Pemakaman Tua Orang Yahudi). Gadis itu masuk ke dalamnya dan menyusuri tanah-tanah gersang dan sunyi dari pemakaman itu. Mereka sedang membaca beberapa tulisan di batu-batu nisan kuno yang ada di situ, ketika salah satu dari batu nisan itu menarik perhatian mereka.

Sebuah pernyataan tertulis di atas batu nisan itu, bertuliskan;
 “Henriette Moosbach.
Verurteilt zum Tode durch den Strafgericht in 1776.
Gekopft wegen Mord an 11 Frauen …”
(Henriette Moosbach.
Dihukum mati oleh Pengadilan Pidana di tahun 1776.
Bersalah atas pembunuhan sebelas orang wanita …)

Ketika langit mulai gelap, kedua gadis itu lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju hotel. Mereka baru saja berjalan sebentar ketika melewati sebuah pasar jalanan. Kedai-kedai berjejeran sepanjang tepi jalan yang ada di situ, dengan tiap-tiap kedai itu menjual berbagai macam makanan, minuman, pakaian dan perhiasan.
Mereka juga melihat ada sebuah tenda kecil berdiri di ujung lorong jalanan itu. Tenda itu dihias cukup norak dan ada seorang wanita tua yang jelek berdiri di luarnya. Sebuah tanda tertulis di pintu masuknya, “Kostenlos psychische Messwerte” (Meramal Nasib Gratis).
Salah satu dari kedua gadis itu sangat tertarik dengan horoskop, ramalan nasib dan melihat masa depan. Mereka kemudian memutuskan untuk mengambil penawaran meramal gratis dari wanita tua itu, yang dengan cepat mengantar mereka memasuki tendanya. Salah satu gadis tidak bisa berbahasa Jerman, jadi dia hanya menunggu di luar dan melihat-lihat barang yang dijual di kedai-kedai pasar jalanan di sampingnya.
Setelah berkeliling sekitar sepuluh menit, dia mulai tidak sabaran. Setelah dua puluh menit, dia mulai bertanya-tanya mengapa temannya sangat lama. Gadis itu telah membeli Bratwurst (Sosis Goreng),Zwiebelbrot (Roti Bawang), dan Kaseküchen (Kue Keju) di kedai-kedai itu. Sekilas melihat di jam tangannya, membuatnya sadar bahwa temannya sudah berada di tenda peramal itu selama 45 menit.

Bosan dan sudah tak sabar ingin kembali ke hotelnya, dia mencoba menghubungi temannya melalui telepon genggamnya dan bertanya kapan sesi ramalan itu berakhir. Tapi ketika dihubungi, tidak ada jawaban. Gadis itu kemudian mendekati tenda peramal itu, dan ketika melihat ke bawah dia menemukan cairan berwarna merah gelap di tanahnya, keluar dari ujung tenda itu. Dia ketakutan ketika menyadari bahwa cairan itu adalah darah.
Gadis itu mulai dikuasai ketakutan. Ketika dia berdiri di sana, genangan darah itu telah menyebar di sekeliling kakinya. Dia kemudian melihat di sekelilingnya dan menemukan dirinya tengah diamati oleh penjual di kedai-kedai lainnya dengan seringai sinis di wajah mereka.
Ketakutan, gadis itu menjatuhkan seluruh barang bawaannya dan melarikan diri secepat dia bisa. Dia lari terhuyung-huyung melewati jalan itu, melesat keluar lorong itu, dan melerai orang-orang yang menutupi jalannya. Dia tidak tahu kemana harus pergi, yang dia tahu hanyalah harus lari dari pasar yang menakutkan itu.

Akhirnya, gadis itu singgah di sebuah tempat, dengan nafas yang tersengal-sengal. Belum sempat mengatasi rasa lelahnya, dia terkejut ketika menemukan dirinya sudah berdiri di dalam Pemakaman Tua Orang Yahudi itu lagi. Melihat batu nisan yang ada di hadapannya, dia tersentak ketika melihat nama “Henriette Mossbach”. 
Dia tidak mengerti tulisan Jerman, tapi ketika mengamati tulisan yang ada di batu nisan itu, darahnya seolah membeku di nadinya.

“Henriette Moosbach.
Verurteilt zum Tode durch den Strafgericht in 1776.
Gekopft wegen Mord an 12 Frauen …”

Maksud cerita ini adalah. . .
Coba baca ulang dari awal, bandingkan perbedaan tulisan bahasa jermannya.
Di awal, Henriette Moosbach membunuh 11 wanita, sedangkan di akhir cerita. . . *lanjutkan sendiri*
Asumsi gw, arwahnya Henriette Moosbach masih mencari korban lagi, dan kemungkinan kedua, si peramal tersebut adalah Henriette Moosbach sendiri


#Cerita 50
Ini cerita tentang seorang menantu dan mertuanya. Sang mertua wanita, telah meninggal setahun yang lalu, orangnya sangat ramah, baik hati, dan merupakan wanita yang anggun. Dia bahkan sangat baik kepada menantunya. Tapi mertua laki-laki, sebaliknya, sangat keras kepala dan kikir. Dia mengomeli menantu wanitanya ini terus menerus walau dia sudah melakukan yang terbaik untuk melayaninya.

Mertua laki-lakinya selalu membicarakan sup Miso. “Sup ini jauh sekali rasanya dengan sup Miso buatan istriku! Kau benar-benar bodoh tidak pernah belajar memasak dengan baik!” Kata-kata itu yang selalu diulanginya sehari-hari.
Suatu hari menantunya ini sangat kesal sehingga dia menyemprot sedikit cairan pembunuh serangga dalam mangkuk supnya. Mertua laki-lakinya, setelah mencicipi sedikit dari mangkuk tadi, kemudian mengatakan “Ini dia! Beginilah rasanya! Sup Miso buatan istriku!”

Maksud cerita ini adalah. . . .
Semasa hidupnya, mertua wanita nya berkali-kali berusaha membunuh suaminya sendiri dengan sup miso yg disemprot racun serangga. tapi mertua laki-laki si menantu tadi nggak mati-mati =)))

#Cerita 51
Aku adalah satu-satunya anak kecil di keluargaku dan aku selalu dimanjakan oleh kedua orangtuaku. Ibu sangat menyayangiku dan dia tidak pernah marah padaku ketika aku nakal atau melakukan sesuatu yang salah. Malah, dia hanya akan tersenyum dan memaafkanku. Mungkin dia bukan orangtua yang baik tapi aku menyayanginya apa adanya.
Suatu hari aku sudah tiba di rumah sepulang sekolah dan sedang menonton televisi di ruang tamu ketika telepon berdering. Itu dari ibu.
“Manami, Aku di supermarket sekarang. Bisakah kau melihat apakah ada wortel di kulkas?”
Aku menjawab, “Tunggu,” dan pergi ke dapur.

Ketika baru saja ingin membuka kulkas aku menemukan sesuatu di mataku. Sebuah buku catatan kecil ada di atas kulkas.
Itu sangat aneh pikirku. Aku membuka kulkas, memeriksa isinya, dan mengatakan pada ibu di telepon. Setelah menutup telepon itu aku pergi ke dapur kembali untuk melihat buku catatan itu. Buku itu adalah sesuatu yang selalu ibu bawa bersamanya dan kelihatannya itu sudah tersobek-sobek sedikit.

Sejak kecil aku sudah penasaran dengan buku catatan itu. Aku pikir ibu selalu tersenyum dan memaafkanku. Tapi aku ingat, setiap kali aku nakal atau melakukan kesalahan dia segera menulis sesuatu di buku catatan itu. Dan dia masih melakukan hal itu hingga sekarang.
Selama ini aku selalu ingin tahu apa yang ditulisnya di dalam. Dihinggapi rasa ingin tahu, aku membuka buku itu tanpa ragu sedikitpun. Dan tepat di tengah halaman yang kubuka secara acak, aku melihat tulisan ini; “Hari ini Manami, – 3 poin. Tinggal 168 poin tersisa.”

Maksud cerita ini adalah. . .
Apa yang akan terjadi jika ibunya mencatat point Manami yang tersisa tinggal 0 ? kemungkinan anaknya sendiri akan dibunuh


#Cerita 52
Aku tinggal di sebuah bangunan apartemen yang tinggi. Apartemen milikku berada di lantai ke 14, jadi aku selalu menggunakan lift untuk naik dan turun.
Suatu hari di tengah malam ketika aku baru saja pulang dari bekerja, aku berada di dalam lift apartemen tersebut sendirian, aku menekan tombol 14. Tidak lama  kemudian pintu tertutup, dan lift itu mulai bergerak naik tapi tombol nomor 8 kemudian terlihat menyala.
“Mm … tidak biasanya ada orang yang menggunakan lift malam begini.”
Segera setelah aku berpikir demikian, aku menyadari sesuatu dan langsung memencet tombol lantai 2, 3, 4, dan 5 di apartemen itu secara beruntun.
Lift itu melewatkan lantai 2, tapi untungnya berhenti di lantai 3.
Tanpa membuang waktu, aku terburu-buru berlari keluar segera setelah pintu lift itu terbuka dan pergi menjauh sejauh mungkin.
Aku  lari turun melalui tangga dan meninggalkan apartemen itu. Aku kemudian menghabiskan waktuku semalaman dengan hanya membaca majalah-majalah di toko kelontong dekat sana hingga pagi menjelang.
“Mungkin saja tidak ada apa-apa di sana, tapi siapa yang tahu.”
Aku hanya tersenyum, tapi hingga hari ini aku selalu menghindari menggunakan lift itu lagi di tengah malam.

Maksud cerita ini adalah. . . .
Si “Aku” ketakutan karena tombol lift di angka 8 menyala sendiri seolah-olah ada yang memencetnya, padahal tidak ada orang di lift kecuali dia sendiri


#Cerita 53
Seorang gadis kecil bernama Madoka-chan hilang secara misterius pada tahun 1997, di sebuah pedesaan yang kecil di Jepang.

Di suatu sore yang cerah, Madoka-chan dan ibunya pergi berjalan-jalan di sebuah taman. Ketika mereka meyusuri jalanan disana, ibunya melihat salah satu temannya yang sedang membawa putrinya ke taman itu juga. Kedua wanita itu kemudian bertemu dan mulai bercakap-cakap sementara Madoka-chan dan anak gadis lainnya pergi untuk bermain.
Beberapa menit kemudian, ibu Madoka-chan memperhatikan sekitarnya dan menyadari bahwa anak perempuannya tidak kelihatan dimana pun. Dia mulai panik dan berlari mencari gadis kecil yang tadi bermain bersama Madoka-chan.
“Dimana Madoka-chan?”, tanya ibu itu dengan suara gemetaran.
“Dia tadi bermain di rumah pasir denganku”, jawab gadis kecil itu. “Lalu dia bilang dia akan bermain seluncuran jadi saya tetap di rumah pasir dan sejak itu saya tidak melihatnya lagi.”
Ibu dan temannya kemudian mencari di sekeliling taman, memanggil-manggil nama Madoka-chan, tapi mereka tidak dapat menemukan tanda-tanda darinya. Sepertinya dia telah menghilang. Ibu yang berurai airmata ini menghubungi polisi dan melaporkan kehilangan putrinya. Lalu, dia menelepon suaminya untuk mengabarkan berita buruk ini.

Polisi datang dan mencari di sekitar area dan taman tersebut, tapi tidak menemukan jejak-jejak Madoka-chan. Orangtuanya tetap di taman bermain itu, mencari dengan kalut hingga malam tiba. Namun akhirnya, dengan berat hati, mereka meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumah menangis hingga malam itu habis.
Pihak kepolisian meyakinkan orangtuanya bahwa mereka akan menemukan anak perempuannya, tapi setelah sebulan berlalu, tidak ada perkembangan sama sekali dalam pencarian itu. Enam bulan setelahnya, Madoka-chan masih tak ditemukan dan orangtuanya sampai di ujung pengharapannya. Waktu demi waktu berlalu hingga setahun terlewati, pihak kepolisian mengunjungi orangtuanya dan mengatakan kepada mereka bahwa, seperti kasus-kasus yang lainnya, Madoka-chan kemungkinan telah mati.
“Maafkan kami,” kata kepala kepolisian. “Kami telah melakukan yang terbaik. Kami melakukan semua yang kami bisa, tapi kita harus menghadapi kenyataan. Kami tak pernah bisa menemukannya. Satu-satunya yang dapat kami perbuat adalah menutup penyelidikan ini dan menyimpan kasus ini sebagai kasus yang tak terpecahkan.”

Walaupun pihak kepolisian mengatakan itu, orangtua itu menolak untuk menyerah. Dengan perasaan berduka, mereka memutuskan untuk memberi seluruh kehidupan mereka untuk menemukan apa yang terjadi kepada Madoka-chan mereka yang tersayang.
Sebagai usaha terakhir, mereka memilih untuk menghubungi seorang cenayang, berharap mereka dapat sebuah pandangan baru dalam kasus ini. Orangtua itu menaruh harapan yang besar kepada wanita itu, yang masa itu, merupakan cenayang yang cukup terkenal. Dia menjadi terkenal karena usahanya membantu pihak kepolisian dengan menerima kasus-kasus yang membutuhkan arahan darinya untuk menemukan lokasi pelaku kriminal yang dicari atau orang-orang yang hilang.

Ketika cenayang itu tiba, beberapa hari kemudian, dia meminta orangtua itu untuk membawanya ke tempat terakhir dimana mereka melihat putrinya. Ayah dan ibu ini mengantar cenayang itu menuju ke taman dan menunggu sesaat ketika wanita itu duduk diatas rerumputan, menutup kedua matanya dan menjadi kesurupan.
Setelah beberapa saat, cenayang itu berdiri dan meminta orangtua itu membawanya pulang ke rumah mereka. Dia mengitari seluruh rumah, menyentuh pakaian gadis hilang itu, sepatunya dan mainan-mainannya. Akhirnya, cenayang itu menaruh jari-jarinya di kepala dan mulai menggosok-gosokkan pelipisnya. Dia menutup matanya rapat-rapat dan menarik nafas. Lalu, dengan sebuah helaan nafas yang dalam, dia berbisik, “Madoka-chan masih hidup.”
Sontak, kedua orangtua gadis malang itu saling berpelukan satu sama lain, diselimuti dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Lalu, ibunya menanyakan, dengan suara gemetar, “Jadi dimana Madoka-chan sekarang?”
Sebuah senyuman melebar diwajah cenayang itu seraya menjawab, “Jantungnya masih berdetak dan paru-parunya masih bernafas.”
Orangtua itu makin senang dan saling berpegangan erat.
“Saya tahu! Saya tahu itu!” kata ibunya dengan semangat. “Tapi dimana dia sekarang?”
“Kedua mata Madoka-chan menatap di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal-mahal,” sambung cenayang itu. “Perut Madoka-chan hanya terisi dengan makanan-makanan yang nikmat.”
Ibu itu lega seraya menghela nafasnya dan memohon “Jadi dimana Madoka-chan sekarang? Kumohon beritahu kami!”
Cenayang itu mengambil waktu sejenak. Lalu, kedua matanya tiba-tiba terbuka dan dia menangis, “Dia berada dimana-mana di seluruh dunia!”

Untuk sesaat, orangtua gadis yang hilang itu hanya berdiri disana, mematung di tempatnya, mulut mereka menggantung terbuka. Lalu, tak lama mereka mengerti apa yang dimaksud cenayang itu dan jatuh ke lantai, menangis tersedu-sedu dan meratapi nasib mereka.

Maksud cerita ini adalah. . . .
Madoka diculik, dan organ tubuhnya diperjual belikan di pasar gelap. Yang masih hidup itu hanyalah organ tubuhnya yang tersebar di beberapa anak di seluruh dunia


#Cerita 53
Seorang laki-laki membawa gadis kecil berusia 8tahun ke tengah hutan yang sepi dan berniat memperkosanya di sana.
Gadis itu merengek-rengek,
"Aku takut, aku takut!!," dan mulai menangis.

"Takut!? Aku lebih takut daripada kamu, karena setelah ini, aku harus pulang sendirian ke rumah tanpamu, meninggalkanmu di sini!" ujar laki-laki itu

Maksud cerita ini adalah. . .
Setelah memperkosanya, lelaki itu berniat membunuh gadis itu. Dan lelaki itu takut pulang ke rumah sendirian tanpa gadis tsb, itu artinya lelaki tersebut sebenarnya 1 rumah dengan gadis itu dan kemungkinan anggota keluarganya sendiri


#Cerita 53
Aku menyadari ada yang aneh tentang kasir di supermarket itu.
Saat itu jam 2 siang, tapi dia tidak menyapa semua orang dengan ucapan “Selamat siang”.
Ia hanya mengucapkan selamat siang pada orang-orang dewasa saja.
Sedangkan ia menyapa anak kecil dengan “Selamat pagi” dan manula dengan “Selamat sore”. Padahal ini jam dua siang! Benar-benar kasir yang aneh.

Aku belum dewasa. Umurku baru 16 tahun. Dan akupun tak bisa dianggap anak-anak lagi. Aku penasaran dengan ucapan ia akan menyapaku. Maka akupun berjalan ke arahnya. Ia menatapku dan mengucapkan, “Selamat malam.”

Maksud cerita ini adalah. . .
Selamat pagi -> anak-anak -> baru memulai kehidupan
Selamat siang -> orang dewasa -> telah menjalani setengah kehidupan mereka
Selamat sore -> manula -> usia menjelang senja, sudah menjalani tiga perempat hidup mereka
Si “Aku” -> selamat malam -> hidupnya berakhir sebentar lagi


#Cerita 54
Aku baru saja membeli sebuah kamera ajaib, katanya kamera tersebut dapat memotret “masa depan seseorang sepuluh tahun kemudian”
Iseng-iseng, aku selfie memotret diriku sendiri. Namun ketika melihat hasilnya, di gambar tersebut kosong, tidak ada fotoku sama sekali.
“lho? Jangan-jangan ini kamera sudah rusak?” aku hanya tertawa.
Lalu aku memotret temanku yang tepat berada di dekatku. Ketika aku melihat hasilnya, di gambar terlihat penampilan temanku yang compang-camping lusuh seperti pengemis.
Aku benar-benar khawatir dan prihatin dengan masa depan temanku itu

Maksud cerita ini adalah. . .
Yang patut dikhawatirkan itu justru masa depannya si “Aku” sendiri lol. Di fotonya nggak ada si “Aku”, berarti 10 tahun kemudian si “Aku” udah nggak ada lagi di dunia ini


#Cerita 54
Ketika aku membuka mataku, aku menyadari bahwa aku sedang berada di ruangan yang sangat aneh. Lalu aku mendengar sebuah suara sesorang yang disamarkan seperti suara robot, yang berasal dari sebuah tempat dan menggema di ruangan tersebut.
“jika kamu tidak memakan seluruh daging yang ada di ruangan ini, aku akan membunuhmu sebagai hukuman karena tidak menuruti perintahku”

Dia pasti bercanda, ya, aku ingin berkata seperti itu sebenarnya. Tapi kuurungkan ketika melihat banyak mayat yang tersebar di ruangan itu, itu merupakan bukti bahwa pemilik dari suara robot itu serius dan benar-benar akan membunuhku jika aku tidak menuruti perintahnya.

Aku melihat sebuah piring yang berisi tumpukan daging yang sangat banyak, dan aku hanya berucap dalam hati, keberuntungan kali ini tidak menyertai pemilik suara robot tersebut, karena aku ini benar-benar orang yang rakus dan saat ini aku memang sedang kelaparan.
Beberapa saat kemudian, Aku sudah memakan habis semua daging yang ada di piring tersebut, dan dengan berani aku berteriak, “lihat! Aku sudah memakan semua dagingnya!”

Dan suara robot itu pun berkata lagi:
“hukuman matimu akan dimulai sekarang”

Maksud cerita ini adalah. . .
Kok dihukum mati? Si “Aku” cuman menghabiskan daging yang ada di piring, sedangkan tumpukan mayat di sekitarnya itu juga daging lho. Dan oh ya. Si “Aku” juga manusia, punya daging juga kan? Mesti jadi kanibal yang memakan tubuh sendiri dong. Emang dari awal mau dibunuh ituuuu


#Cerita 55
Saat usiaku masih 6 tahun dan masih tinggal di sebuah kota kecil, ada sebuah toko mainan yang dikelola oleh seorang lelaki paruh baya yang tiap tahunnya memasang pernak-pernik hiasan Natal yang berbeda dan menarik di depan tokonya ketika Natal hampir tiba. Hal itu bahkan sudah menjadi tradisi toko itu sehingga sangat terkenal hampir di seluruh kota ketika menjelang Natal.

Suatu waktu saat Natal hampir tiba, sebuah boneka Santa Claus berukuran manusia dewasa di gantung di atas gedungnya sehingga menambah semarak penampilan toko itu. Sayang, sudah beberapa hari juga sejak pemasangan pernak-pernik itu, toko itu tutup dan pemiliknya ternyata sudah pamit duluan dari rumah ke rumah tetangga, termasuk rumah kami. Kata pemilik toko bertubuh tambun itu, dia harus pergi ke tempat lain dan terpaksa menutup tokonya. Katanya pernak-pernik ini sebagai persembahan kepada kalian dan yang terakhir kalinya untuk kami lihat.

Di malam natal, ternyata lelaki tua itu belum pergi karena kami bertemu dengannya di gereja. Entah apa yang dilakukannya di tokonya yang ditutup tiap hari, yang jelas dia hanya tersenyum ke arah kami sebelum akhirnya menghilang di antara keramaian. Hari demi hari berlalu hingga tahun baru, pernak-pernik toko itu belum dibereskan juga – masih terpajang di sana seperti sebelumnya. Bahkan boneka Santa Claus itu bahkan sudah mulai memburuk tapi belum juga diturunkan.

Walau itu aku masih kecil, tapi aku mengingat dengan jelas ketika para tetangga bahkan harus menelepon polisi untuk menurunkan boneka Santa Claus itu beserta pernak-perniknya. Kini toko itu sudah dibeli oleh orang lain, dan dibiarkan kosong begitu saja. Aku masih sering bertanya-tanya kemana perginya orangtua pemilik toko itu?

Maksud cerita ini adalah. . . .
Pemilik tokonya bunuh diri dengan menggantung dirinya sendiri yang memakai kostum santa claus. Dan yang si Aku lihat di malam natal, kemungkinan itu adalah arwah si pemilik toko tersebut. . . .


#Cerita 56
Aku pergi ke sebuah gedung berhantu dengan teman-temanku yaitu Aki, Shun, dan Daisuke. Katanya tempat itu tempat pembunuhan, dan roh korban dikatakan muncul di jam 3:00 setiap malam.  Kami bertiga menyelinap ke dalam gedung dan naik ke lantai atas.
Pada jam 02:50, Daisuke ketakutan dan pergi. Sebenarnya aku juga ingin pulang ke rumah, tapi aku tidak ingin diejek teman-temanku, jadi aku tetap di sini dengan dua teman lainnya.

Beberapa menit setelah Daisuke keluar, aku memandang ke luar jendela dan melihat Daisuke berdiri di luar. Dia tampak aneh, dan mencoba untuk memberitahu kami sesuatu, tapi aku tidak bisa mendengar kata-kata yang dia ucapkan. Aki dan Shun hanya menertawakannya, tapi entah, sikapnya yang aneh itu membuat aku lebih takut.
Aku melihat jam tanganku, pukul 02:55. Aku memutuskan bahwa aku terlalu takut untuk berkeliaran di dalam gedung dan mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan pulang. Mereka mulai menertawakanku, tapi aku tidak peduli. Pokoknya aku ingin keluar dari gedung ini.

Aku turun dan menuju pintu keluar. Aku bisa merasakan seperti ada seseorang atau sesuatu yang mengawasiku, aku setengah berlari ketika melalui lorong-lorong dan kamar. Aku membuka pintu depan yang terkunci dari dalam dan berlari keluar ke halaman.
Aku melihat jam tanganku lagi, pukul 02:58. Tidak ada yang terjadi. Mungkin aku hanya ketakutan disebabkan oleh imajinasiku yang terlalu terlalu jauh. Aku baru saja akan berjalan kembali ke dalam ketika aku melihat ada sesuatu yang salah. Aku juga menyadari bahwa Daisuke telah berusaha untuk memberitahu kami. Aku berbalik dan mulai berteriak-teriak memanggil Aki dan Shun, tetapi mereka tidak menanggapi.
Sayangnya aku sudah telat. Sejak saat itu, aku tak pernah beretemu dengan Aki dan Shun lagi.

Maksud cerita ini adalah. . .
Si aku harus membuka pintu yang terkunci dari dalam, padahal Daisuke keluar dari gedung itu sebelumnya. Jadi gw asumsikan, ada seseorang atau sesuatu *mungkin hantu?* mengunci pintu dari dalam dan membunuh 2 orang yang tersisa di dalam gedung tersebut


#Cerita 57
Ada seorang pria yang sangat mengenal dunia roh. Kemampuannya benar-benar  membuktikan bahwa ia bisa melihat hantu.
Suatu hari, dia kembali ke rumahnya setelah dia pergi selama tiga bulan. Saat dia berdiri di ruang tamunya, dia tiba-tiba menjadi sangat haus. Dia berlari ke dapur dan melihat ke dalam lemari es untuk melihat apa yang harus ia minum. Dia melihat banyak susu kemasan kotak. Dia meraih sekotak susu dan menenggak isinya.
Tepat setelah dia selesai minum di tegukan terakhir, dia merasa bahwa ada sesuatu yang sangat salah dan hal tersebut membuatnya sangat ketakutan. . . .

Maksud cerita ini adalah. . .
Di intro ada kalimat tentang kemampuan si dia yang bisa melihat hantu, untuk mengecoh pembaca. Padahal, yang sebenarnya adalah, dia sudah pergi selama 3 bulan, darimana datangnya susu kotak yang banyak itu? Makanya dia ketakutan karena sudah pasti ada orang lain atau penyusup yang menempati rumahnya


#Cerita 58
Ketika aku sedang mandi, tiba-tiba aku mendengar teriakan seseorang dari ruang tamu. Aku segera berlari keluar dari kamar mandi, masih telanjang, dan pergi untuk melihat apa yang terjadi.
Ketika aku pergi ke ruangan itu, ada seorang pria berdiri di sana memakai topeng. Dia dikelilingi oleh ibuku, ayah, dan adikku yang berlumuran darah dan tergeletak di lantai. Ketika pria bertopeng melihaku, dia langsung pergi keluar melalui jendela.
Aku cemas, dan aku merasa lututku lemas sekali melihat itu

Maksud cerita ini adalah. . . .
Sebenarnya, yang membunuh keluarga si aku itu adalah aku nya sendiri. Ada 3 orang tewas di lantai, tapi kenapa yang terdengar hanya 1 suara jeritan? Bahkan jika kita mencurigai pencuri tersebut adalah pembunuhnya, mayat yang berlumuran darah itu belum tentu bisa menjadi bukti. Jeritan itu karena pencuri menemukan mayat. Dan ada juga kemungkinan, pencuri tersebut buru-buru melarikan diri karena dia melihat masih ada darah bukti pembunuhan yang tersisa di tubuh si aku


#Cerita 59
Ada sebuah gedung yang terkenal berhantu yang ceritanya populer di kalangan teman-temanku. Kami sepakat untuk pergi ke sana dan mengeceknya demi kepuasan diri kami sendiri, untuk melihat apakah benar ada sesuatu yang telah menghantui tempat itu.
Ketika kami sampai ke gedung, kami tahu bahwa itu adalah tempat yang dimaksud karena ada banyak jejak kaki ke arah masuk pintu depan.
Meskipun saat itu kami tidak menyadari ada sesuatu yang aneh, sampai kami masuk ke dalamnya. . .

Maksud cerita ini adalah. . .
Ada jejak kaki yang masuk, tapi tidak ada jejak kaki yang menuju keluar.
Ngerti maksudnya?


#Cerita 60
Belakangan ini aku mengalami kejadian tak mengenakkan. Begitu aku pulang, kamarku selalu saja acak-acakan. Tak ada yang hilang, tapi ini mulai mengangguku . akhirnya aku memutuskan untuk memasang kamera CCTV di pojok kamarku.
Ketika aku pulang hari ini, akupun mengecek isinya. Awalnya tak ada apapun yang terjadi, namun kemudian aku melihat kenop pintuku berputar. Pintu kamarku terbuka dan seorang wanita, sambil membawa pisau di tangannya, masuk ke dalam kamarku. Sambil tertawa-tawa ia mengobrak-abrik seisi kamarku dan kemudian bersembunyi di dalam lemari.
Di dalam video, seseorang kembali memutar kenop pintu dan membukanya. Itu aku.

Maksud cerita ini adalah. . .
Ituuu mbak-mbak pelakunya masih ngumpet di dalam lemari. Hiiiii


#Cerita 61
Aku mulai kesepian karena terlalu lama tinggal sendirian. Karena itu, aku memutuskan memelihara seekor burung kakatua. Kakatua itu mulai meniru semua perkataanku, bahkan menyapaku tiap hari. Tiap pagi ia selalu berkata, “Ohayou” (selamat pagi) dan tiap malam ketika aku pulang kerja, ia selalu berkata, “Irasshai.” (selamat datang). Benar-benar burung yang pintar.

Maksud cerita ini adalah. . .
Burung kakatua itu kemampuannya hanya meniru ucapan makhluk lain, bukan menyapa. Jadi, ada makhluk lain yang tak terlihat mengucapkan salam saat si aku ada di dekat kakatua itu. . .


#Cerita 62
Pria: "Ya! Hari yang suda aku tunggu-tunggu akhirnya tiba! Aku benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi!
Wanita: "Bisakah kita memutuskan pertunangan kita?"
Pria: "Tidak, tidak mungkin."
Wanita: "Apakah kau mencintai Aku?"
Pria: "Tentu saja!"
Wanita: "Apakah kau pernah membohongiku?"
Pria: "Tidak mungkin. kau pikir aku akan melakukan hal seperti itu?"
Wanita: "Silahkan menciumku."
Pria: "Tentu saja. Aku akan melakukannya berkali-kali!"
Wanita: "apakah kau akan memukulku?"
Pria: "Tidak pernah!"
Wanita: "Bisakah aku percaya padamu?"

Maksud cerita ini adalah. . . .
Coba baca percakapannya dari yang paling bawah ke atas


#Cerita 63
Pada akhir bulan Juni, seorang mahasiswa ditemukan tewas di apartemennya. Dia telah mati selama setidaknya satu bulan dan mayatnya ditemukan dalam keadaan buruk dan membusuk. Polisi memenggil adik korban yang bernama Tatsuya untuk mengidentifikasi tubuh dan sementara dia ada di sana, mereka memutar pesan di mesin penjawab telpon si korban

3/14: Sebuah pesan dari ibunya membicarakan tentang perjalanan mereka mengambil ketika dia masih kecil. Pesan ini terpotong di tengah
3/16: Undangan untuk perjalanan dengan teman
3/21: Sebuah pesan dari ayahnya, bahwa kakeknya ingin bertemu dengannya.
4/25: Sebuah pesan dari temannya yang mengatakan bahwa dia harus pergi ke sekolah.
5/1: Sebuah pesan dari ibunya menyuruhnya untuk menelepon adiknya, Tatsuya.
Itu semua yang berada di rekaman itu.

"Panggilan dari orang tua Anda selalu di sekitar 2:00", kata si detektif. Tatsuya mengangguk.
"Orang tua saya meninggal ketika kami berdua masih kecil. . ."

Maksud cerita ini adalah. . .
Di pesan tersebut, Ayahnya yang sudah mati menelpon dari alam sana, bahwa kakeknya sangat merindukannya dan ingin bertemu dengannya, pertanda bahwa si kakak akan segera mati. Di pesan yang terakhir, ibunya memberitahu si kakak untuk menelpon Tatsuya, yang artinya, Tatsuya lah berikutnya yang akan mati. . .


#Cerita 64
Di suatu malam yang sunyi, Harry dan Mike sedang duduk bersampingan.
Harry sedang menonton film tua di televisi sementara Mike, tengah membaca buku cerita misteri.
Tiba-tiba, listrik dalam rumah itu mati dan Harry memutuskan untuk pergi tidur. Tapi anehnya, Mike masih terus membaca. Tidak ada penerangan yang tercipta malam itu, tapi Mike masih bisa membaca bukunya.

Maksud cerita ini adalah. . .
Mike sebenarnya buta, dia masih bisa membaca karena buku itu ditulis dengan huruf braile. . .


#Cerita 65
Ada sepasang suami istri yang menjalani hidupnya di rumah mereka. Sejak sekitar satu bulan yang lalu, hari demi hari, sang suami selalu memiliki mimpi aneh yang sama. Dia bahkan tidak yakin lagi apakah itu benar-benar sebuah mimpi.
Mimpinya seperti ini; Dia mendadak terbangun tengah malam. Lalu dia melihat seorang pria, yang sosoknya betul-betul mirip dengannya – melekat di langit-langit. Pria ini akan memalingkan wajahnya hanya untuk melihat dirinya dan berkata, “Kau sudah cukup lama hidup, kan? Mari bertukar tempat sekarang.”

Tiap pagi sudah merupakan sebuah kebiasaan bagi suaminya untuk menyalami istrinya dengan kata-kata “Aku melihat mimpi itu lagi kemarin malam.”
Karena hal itu terjadi setiap hari tanpa melewatkan seharipun, sang istri ini mulai benar-benar mengkhawatirkannya.
Tapi pada suatu pagi suaminya terbangun, dan dia hanya mengatakan “Selamat pagi.” Hal ini mengejutkan istrinya sehingga dia menanyakannya langsung. “Apakah kau melihat mimpi aneh itu kemarin?”
Suaminya hanya membalas. “Apa yang kau bicarakan?”

Maksud cerita ini adalah. . .
Suaminya dan makhluk yang mirip dengan suaminya itu sudah bertukar tempat. . .


#Cerita 66
Aku benci keramaian dan suasana yang padat dengan orang, apalagi saat cuaca sedang panas-panasnya. Aku sudah kelelahan dengan urusan pekerjaan di kantor, dan pulangnya aku harus buru-buru menaiki kereta yang sesak dan padat oleh penumpang. Saking lelahnya, aku berjalan sempoyongan menuju gedung apartemenku lalu segera menuju ke lift.

Ada beberapa orang ternyata yang menunggu giliran masuk lift. Seorang wanita tua bersama suaminya, 2 orang anak kecil, seorang mahasiswa, seorang pebisnis dengan setelan jas yang rapih,  dan seorang ibu yang menggendong anaknya. Kami semua masuk ke dalam lift tersebut, beberapa saat sebelum pintu lift tertutup, seorang gadis remaja yang menggunakan gaun putih masuk ke dalam lift tersebut bersama kami.

Tiba-tiba terdengar raungan alarm yang menandakan bahwa lift tersebut overload, kelebihan muatan. Wajar saja, di situ sudah tertulis, kapasitas maximal muatan lift tersebut adalah 9 orang dewasa. Gadis bergaun putih tersebut tampak malu dan mencoba untuk keluar dari lift tersebut. Tapi aku mengalah, aku yang keluar dari lift tersebut. Gadis itu tersenyum malu padaku yang berada di dekatnya, sangat imut. aku hanya tersenyum menahan tawa.  Aku sebenarnya sudah capek dan ingin cepat-cepat istirahat. Aku menaiki lift berikutnya dan menuju ke kamarku. Aku menyalakan TV, ada berita tentang beberapa gadis remaja menghilang dan belum ditemukan

Maksud cerita ini adalah. . . .
Ini mirip-mirip kayak kasus yang di detective conan yang pas grup detective cilik menemukan narkoba di perpustakaan hahaha :D
Oke begini. Di situ ada 6 orang dewasa (termasuk si Aku) dan 3 orang anak kecil (hitung saja 2 orang anak kecil = 1 orang dewasa). Jika ditambah gadis bergaun putih, seharusnya alarm overload tidak berbunyi. Lain halnya jika di atap lift tersebut terdapat mayat salah seorang gadis yang diberitakan menghilang. . .


#Cerita 67
Aku sedang mengobrol dengan temanku dan kami memutuskan untuk melakukan sesuatu yang baru untuk membunuh rasa bosan yang kami alami. Dia kemudian menyarankan untuk mengambil foto-foto penampakan hantu. Kedengarannya itu sangat menarik, jadi kami memutuskan untuk mencari sebuah tempat yang mungkin berhantu. Ada sebuah rumah di sekitar dimana sebuah pembunuhan massal pernah terjadi di tempat itu. Bangunan itu terletak di ujung sebuah jalan menuju pegunungan dan sampai sekarang belum dirobohkan.

Kami pergi ke sana pada malam hari dan membawa masing-masing kamera kami. Kami masuk melalui pintu depannya dan berjalan menyusuri halamannya, mengambil gambar di ruang tamu, kamar mandi, kamar kecil dan dapurnya. Lalu kami naik ke lantai duanya dan mengambil beberapa foto di kamar tidur orangtua dan anak-anaknya. Setelah itu, kami kembali ke bawah, berdiri diluar, dan mengambil beberapa foto dari kami sendiri-sendiri yang berdiri dengan latar belakang rumah itu.

Esoknya, ketika kami memeriksa foto-foto itu, kami sangat terkejut melihatnya. Tidak ada apa-apa yang tampak dalam foto-foto itu. Tentu saja, kami berdua ada di gambar-gambar itu. Maksudku tidak ada satu pun penampakan hantu di antara foto-foto itu.
“Bukankah ini terlihat sangat aneh?” kataku.
“Mungkin arwah mereka sudah tenang dan  pergi ke surga atau semacamnya,” kata temanku.
“Yah, mungkin,” aku menghela nafas. “Itu berarti kita tak perlu lagi mengambil foto hantu. Buang-buang waktu saja.”
“Tidak juga,” kata temanku. “Aku melihat sebuah rumah yang lebih jauh dari itu. Kita bisa pergi kesana pada kesempatan berikutnya.”
“Serius? Apa itu rumah kosong?”
“Tidak, tentu saja tidak kosong. Ada orang yang tinggal di dalamnya. Ayo kita pergi malam ini.”
“Okay, aku mengerti. Aku akan segera bersiap-siap.”
Aku tak sabar lagi menunggu hal itu. Sudah lama kami tidak melakukan sesuatu yang menarik dan menegangkan.

Maksud cerita ini adalah. . . .
Sebenarnya, si aku dan temannya ini adalah pembunuh. Mereka membunuh di rumah pertama dan kembali lagi kesitu untuk mendapatkan foto penampakan. Dan kali ini, mereka akan membunuh lagi di rumah yang berikutnya. . . .


#Cerita 68
Aku berkunjung ke apartemen temanku yang sangat percaya takhyul. Ia bercerita tentang urban legend yang berkaitan dengan cermin. Ia mengatakan apabila kita menghadapkan dua cermin dan kita berkaca di cermin itu, maka kita akan membuka gerbang dunia lain. Ah, omong kosong, pikirku.
Namun begitu aku hendak pulang dan berada di lift apartemennya dan dia mengantarku turun, aku menyadari bahwa ada cermin besar di bagian belakang elevator, menghadap ke punggungku.

“Hei, ayo kita coba buktikan perkataanmu tadi.” kataku.
“Apa maksudmu?” tanyanya.
Aku mengeluarkan sebuah cermin rias dari tasku dan menghadapkannya ke cermin di belakang kami.
“Hei, jangan macam-macam!” katanya ketakutan.
“Ah, kau ini percaya sekali dengan takhyul.”
“Pokoknya tanggung sendiri resikonya. Aku tidak mau ikut campur!”
Aku berkaca di cermin yang kupegang.
“Pokoknya urban legend itu mengatakan jangan menoleh ke cermin yang ada di belakangmu, atau kau akan melihat sesuatu yang sangat menakutkan!”
“Ah, masa?” Dengan iseng aku menoleh ke belakang dan kecewa.
Di sana hanya ada refleksi wajahku dan punggung temanku itu.
“Ah, payah! Seram apaan? Nggak ada apa-apa, cuma bayangan normal.”

Pintu lift terbuka dan saat aku berjalan keluar, aku menyadari sesuatu.
“Oya, sepertinya tadi kacamataku ketinggalan di kamarmu.”
“Kamu ini pelupa sekali. Itu kan kacamatanya kamu pakai?”
“Oh ya?” aku segera memegang kacamataku yang memang sedang kupakai.
“Mungkin ini efek samping permainan kaca tadi: kamu jadi orang bodoh!”
“Ah, sialan kamu! Ya sudah, ketemu besok lagi ya?”
Aku melambai ke temanku itu, namun entah mengapa aku masih merasa tidak nyaman semenjak turun dari lift tadi

Maksud cerita ini adalah. . . .
Si aku menengok ke cermin yang di belakang, tapi bayangan si aku di cermin tersebut tidak memakai kacamata, padahal si aku memakai kacamata *hiiiii


#Cerita 69
Dalam sebuah ruangan yang terkunci, seorang pria ditemukan tergantung di lehernya melalui langit-langit kamarnya. Kakinya tidak menyentuh lantai. Ruangan itu benar-benar kosong. Tidak ada kursi atau pun meja, begitu juga dengan perabotan yang lainnya. Yang ada hanyalah genangan air yang berada tepat dibawah kakinya.
Maksud cerita ini adalah. . . .
Ah ini juga agak mirip-mirip kasusnya yang ada di komik Detective Conan vol pertama wkwkwkwkw =)))
Jadi sebenernya. . . dia bunuh diri memakai bantuan es balok sebagai pijakannya


#Cerita 70
Jika kamu adalah seorang idola sepertiku, mendapatkan hadiah dari fans adalah sesuatu yang biasa. Sama halnya yang terjadi hari ini, seperti biasa, aku mendapatkan setumpuk bingkisan dan surat dari penggemarku.
Ketika aku melihat tumpukan surat-surat itu, aku menyadari ada sebuah amplop tipis yang mencolok.  Ah. . . . mungkin surat penggemar seperti biasanya. Aku membuka amplop untuk melihat apa isinya. Dan ternyata. . .
Kuku-kuku tangan. Kuku tangan manusia.
Aku merasa mual dan membuang benda tersebut. Hoeeekk. Ya sudahlah. Aku harus bangun pagi-pagi sekali, sudah saatnya aku tidur.

Esok harinya. . .
Konser live ku sukses besar! Acara meet and greet bersama para fans ku pun cukup menyenangkan. Beratus-ratus orang datang hanya demi berjabat tangan denganku.
Sesudah acara itu selesai, aku pergi ke toilet untuk mencuci tanganku.
Lho? Tanganku. . . aku tidak terluka, tapi tanganku berdarah. . .

Maksud cerita ini adalah. . . .
Fans nya yang mengirim hadiah kuku itu ada di acara meet and greet dan malah bersalaman dengan si aku nya